-->

Pesantren Attahdzib

Pesantren Attahdzib

DI PONDOK AJA !



Situasi pandemi Covid-19 di negeri ini bisa dikatakan masih belum mereda, tapi masyarakat kini seperti sudah terbiasa dengan keadaan yang ada. Pada saat awal Covid-19 masuk ke Indonesia, kita panik luar biasa, tapi saat sudah ratusan ribu yang terkena, kita terkesan biasa saja. 

Di pondok aja. Ya, kata itu bukan hanya untuk meminimalisir persebaran Covid-19 saja, karena jauh sebelum Covid-19 datang para santri sudah terbiasa di pondok aja.

Di pondok bukan hanya mengaji kitab, tapi berbagai macam kegiatan dalam 24 jam yang dilakukan di lingkungan pondok. 

Guna memenuhi kebutuhan para santri, di Pesantren Attahdzib telah didirikan Unit Usaha/ Koperasi Pondok Pesantren (Koppontren). Ada beberapa Koppontren di lingkungan pesantren Attahdzib yang masing-masing mempunyai lingkup penjualan yang berbeda. Hal ini dilakukan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan para santri yang semakin kompleks.

Jumlah para santri di pesantren Attahdzib terus bertambah seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan data sensus yang telah dilakukan pada Agustus 2020 lalu, jumlah santri yang tinggal di lingkungan Pesantren Attahdzib adalah 1.353 santri.

Banyaknya jumlah santri yang tinggal di pesantren ini seharusnya memberikan peran yang besar terhadap perekonomian pesantren.

Apabila kita mencoba mengkalkulasi jumlah pengeluaran uang jajan 1.353 santri dalam 1 bulan dengan pengeluaran 5.000 rupiah per hari, maka menghasilkan perputaran uang dalam sebulan adalah 202.950.000 rupiah.

Jumlah ini terus berubah karena jumlah santri yang terus berubah serta nominal uang jajan santri per hari yang tak sama, ditambah dari uang belanja kebutuhan sehari-hari para santri (seperti sabun, dll). Perubahan tersebut lebih condong mengarah terhadap semakin tingginya nilai perputaran uang.

Sayangnya, kenyataan yang ada di lapangan menunjukkan perputaran uang tak sebesar yang telah dihitung diatas.

Fenomena ini terjadi bukan karena tidak adanya santri yang berbelanja/jajan, namun dikarenakan banyaknya para santri yang lebih memilih berbelanja di selain unit usaha milik pesantren Attahdzib. Padahal apabila santri berbelanja di unit usaha milik pesantren, keuntungan (manfaat) tersebut akan kembali ke santri  itu sendiri. 

Sebagai contoh, pada saat ada sebuah event (kegiatan) di pesantren, koppontren turut serta mensukseskan secara finansial. Bukan hanya itu, keberadaan koppontren juga berperan dalam membentuk mental pengusaha bagi para santri.

Semakin besar dan cepatnya  uang yang berputar adalah hal baik terhadap jalannya usaha, sehingga sangat disayangkan apabila unit usaha pesantren itu tutup (bangkrut) karena para santri tidak mau memutarkan (membelanjakan) uangnya di unit usaha milik pesantren.

وفي اختيار لا يجيئ المنفصل ■ إذا تأتى أن يجيئ المتصل

Dalam berbelanja, tak perlu belanja di luar koppontren ketika di koppontren itu sendiri kebutuhan dapat terpenuhi.

MARI BERBELANJA DI UNIT USAHA PESANTREN,

SEHINGGA TERUS BERKEMBANG SEMAKIN KEREN.


Related Posts

Subscribe Our Newsletter