-->

Pesantren Attahdzib

Pesantren Attahdzib

Sejarah dan Konsep Dasar Pesantren Attahdzib (PA)

Sejarah dan Konsep Dasar Pesantren Attahdzib (PA)

Secara historis, Pesantren Attahdzib (PA) dirintis pertama kali oleh Hadratus-Syaikh Romo KH. Ihsan Mahin di desa Payak Mundil Ngoro Jombang pada tahun 1958. Bahkan ketika itu sudah sempat didirikan bangunan pondok.
Berdirinya Pondok Pesantren Attahdzib berawal dari adanya keinginan beberapa pemuda yang ingin menimba ilmu kepada Hadratus-Syaikh Romo KH. Ihsan Mahin yang saat itu dikenal seorang yang mumpuni dalam bidang agama serta sabar, gigih, teguh pendirian, dan banyak riyadlah (menempa diri dengan puasa, dzikir, dan tafakkur), kemudian mereka melakukan kegiatan tersebut di rumah beliau. Karena keuletan dan daya karismatiknya sehingga nama beliau dikenal tidak hanya di wilayah Jawa Timur saja, akan tetapi hingga Jawa Tengah. Seiring perkembangan waktu, jumlah santri bertambah dan berkembang hingga memiliki elemen-elemen seperti Masjid, tempat belajar, dan pondokan yang meskipun pada awalnya amat sederhana, maka berubahlah statusnya menjadi sebuah Pesantren.Kemudian, karena beberapa pertimbangan strategis, pada tahun 1960 PA dipindah ke Rejoagung Ngoro Jombang.
Pendirian PA dilatar belakangi oleh niat tulus ikhlas Hadratus-Syaikh Romo KH. Ihsan Mahin untuk menyebarkan ajaran agama Allah dan membantu para pencari ilmu Allah dengan tujuan li I’lai Kalimatillah(menjunjung tinggi agama Allah).
Hadratus-Syaikh Romo KH. Ihsan Mahin adalah putera pendatang dari Jawa Tengah, tepatnya dari desa Surupan, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri. Beliau belajar ilmu agama tidak dari satu pesantren saja, tetapi dari Ulama di berbagai pesantren; di antaranya : Pesantren Sidosremo Surabaya dalam kepengasuhan Hadratus-Syaikh Romo KH Mas Muhajir selama 17 tahun, Pondok Pesantren Jember, Pondok Pesantren Kertosono, Pondok Pesantren Termas Pacitan, dan membantu mengajar di Pondok Pesantren yang berada di Udanawu Blitar bersama Putra dari Pondok Dersemo Surabaya, K. Darul Khoiri.Selama Di Pondok Udannawu Blitar, beliau banyak teman yakni Mbah Kyai Mudir, KH. Abdoel Madjid Ma’ruf (Muallif Sholawat Wahidiyah). Tidak lama kemudian beliau juga mengamalkan Sholawat Wahidiyah dan menjadi Pengurus PSW Pusat.
Hadratus-Syaikh Romo KH. Ihsan Mahin mempunyai 4 istri yaitu Pertama Ibu Nyai Rubi’ah Payak Mundil Ngoro Jombang, Ke-Dua Ibu Nyai Hj. Hayuk Mu’minah Jombang dengan 7 putra ; KH. Ahmad Masruh, KH. Ahmad Aniq IM, Neng Indah Maharoh Kedunglo Kediri, Neng Zuhan Nafihah Jombang, Agus Ach. Dzaky Gf. M.HI, Neng Atikah, S.Ag dan Agus M. Ulumuddin, M.HI.Ke-Tiga Ibu Nyai Hj. Amimah dengan 5 putra ; K. Moh. Nafih, M.Sy (Pengasuh Pondok Al-Ahsan Bareng Jombang, Agus Thohir Jombang, Neng Masna, Neng Khumasa’, dan Neng Sulasa’ dan Ke-Empat Ibu Nyai Hani’ Tulungagung.
Keberadaan Pesantren Attahdzib sekarang merupakan hasil dari sederetan usaha yang dirintis oleh Hadratus-Syaikh Romo KH Ihsan Mahin, untuk mengabdikan ilmu kepada agama dan masyarakat diikuti oleh segenap usaha lahir dan batin Beliau. Bahkan salah satu hal yang cukup tandas adalah peran keterlibatan keluarga dalam masa-masa awal pembangunan pesantren sampai sekarang. Menurut informasi dari beberapa sumber terpercaya, bahwa pada saat membangun pondok, Hadratus-Syaikh Romo KH. Ihsan Mahin bersama anggota keluarganya hidup prihatin selama 40 hari. Tradisi hidup prihatin ini dilakukan hampir setiap tahun, karena kebutuhan sarana gedung seiring dengan semakin bertambahnya jumlah santri yang ingin belajar kepada beliau. Sebagian besar hasil panen tanaman milik keluarga digunakan untuk biaya pembangunan pondok.
Di samping itu, peran para santri juga besar dalam realisasi seluruh bangunan pesantren, pendidikan formal, dan unit-unit yang ada di bawahnya, karena mereka menanamkan amal jariyah berupa tenaga untuk itu. Hal tersebut masih berlangsung sampai sekarang. Singkatnya, siapapun yang pernah belajar (nyantri) di PA, khususnya santri putera, maka dia sedikit banyak pernah menanamkan amal jariyah dalam realisasi seluruh bangunan tersebut.
Sungguh amal jariyah para santri tersebut sangat mulia dan berharga bagi mereka  sendiri, agama, maupun masyarakat secara luas. Sebab, gedung-gedung tersebut tegak dengan tujuan mulia untuk mencetak para ‘Alim yang kelak diharapkan dengan ilmunya menjadi para pioner yang meneruskan perjuangan Islam untuk membina dan membimbing masyarakat agar faham agama dan menjadi pengamal agama yang baik.
Selain peran para santri, peran masyarakat sekitar juga besar, khususnya dalam masa-masa awal (babat alas) pendirian PA. Dengan rasa syukur dan penghargaan yang tinggi atas keberadaan PA, mereka (masyarakat sekitar) ikut berpartisipasi dalam bentuk apa pun sesuai dengan kemampuannya. Bahkan beberapa pelaku sejarah mengisahkan keterlibatan para ibu masyarakat sekitar untuk ikut mengusung bambu, kayu, dan batu bata sebagai cikal bakal pembangunan gedung-gedung pondok. Dengan segenap syukur dan ketulusannya, mereka juga memberikan apa pun yang bisa mereka berikan, meski itu berupa ubi kayu (póhóng) atau air putih kepada para santri dan masyarakat yang ikut kerja bakti dalam guthékan(gedung sederhana dalam masa awal pondok) dan gedung-gedung lainnya.
Setelah masa perintisan PA oleh Hadratus-Syaikh Romo KH. Ihsan Mahin kemudia, kepemimpinan dan kepengasuhan PA dilanjutkan oleh putra tertua beliau, yakni Almukarram Romo KH. Ahmad Masruh Ihsan Mahindan dibantu saudara-saudara beliau (Putra Putri pendiri PA). Berkat ketelatenan dan kepiawaianAlmukarram Romo KH. Ahmad Masruh IM.dan didukung oleh semua pihak, maka pesantren ini berkembang dengan pesat, dan santrinya ada yang dari berbagai propinsi di Indonesia dan bahkan dari Luar Negeri.
Salah satu Pesantren terbesar se-Kabupaten Jombang ini memiliki model pendidikan praktis dalam‘ubudiyah, disamping teori sebagaimana model pendidikan pondok pesantren yang lain. Hal itu diterapkan sebagai pengejawantahan dari visi dan misi PA. Visi PA adalah “Menjadi Pesantren Salaf yang Kokoh dengan Pilar-Pilar Akhlak Mulia dan Kecerdasan Spiritual-Emosional – Intelektual”. Sedang Misi PA adalah “Mencetak Kader Intelek yang Wali dan Wali yang Intelek” Istilah “Intelek” dimaksudkan mampu menguasai berbagai ilmu pengetahuan dan mampu mengaplikasikannya. Sedangkan istilah “Wali” dimaksudkan hatinya senantiasa berdzikir kepada Allah SWT dan Takhalluq bi Akhlaqi Rasulillah SAW.Visi dan misi ini ditegakkan di atas prinsip-prinsip moral islami dan akhlak mulia (al-Akhlaq al-Karimah).
Sejalan dengan visi dan misi tersebut, maka Pesantren Attahdzib merasa perlu memasukkan dan mengembangkan kurikulum pendidikannya dengan mendirikan lembaga pendidikan formal, sehingga saat ini Pesantren Attahdzib telah memiliki beberapa lembaga pendidikan formal: Madrasah Tsanawiyah (MTs/SMP), SMP IT (Islam Terpadu), Madrasah Aliyah (MA/SMA), dan SMK/SMEA, serta Perguruan Tinggi (PT).
Tujuan Pesantren Attahdzib (PA) :
  1. Menunjang program pemerintah dalam bidang agama, pendidikan, sosial, dan budaya.
  2. Membentuk insan yang bertaqwa kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, berilmu dan beramal shalih, serta ikhlas berbakti kepada agama, nusa-bangsa,  dan negara.
Arti Nama Attahdzib :
Nama Attahdzib berarti filter/saringan. Artinya: diharapkan para santri Pesantren Attahdzib akhlaqnya tersaring, takhalluq bi akhlaqi Rasuulillah SAW (berakhklaq dengan akhlaq Rasulullah SAW).
  1. Kependidikan Pesantren
  2. Kurikulum Pesantren
  3. Proses Penyelenggaraan PendidikanSecara global system, pendidikan/ pembelajaran yang diterapkan di Pesantren Attahdzib, ada dua jenis, yakni :
1) Pendidikan Diniyah dan
2) Pendidikan Formal.
Dua jenis pendidikan ini didukung  oleh kegiatan ekstra kurikuler, termasuk life skill (keterampilan hidup).
Pendidikan Diniyah
Yang dimaksud pendidikan diniyah adalah paket pendidikan yang mengkaji ilmu-ilmu agama, khususnya kitab-kitab kuning. Untuk suksesnya pendidikan ini, Pengasuh Pesantren dibantu oleh para Ustadz dan Ustadzah yang ahli dibidangnya masing-masing sesuai dengan kurikulum pendidikan yang telah disusun.
Untuk suksesnya pendidikan diniyah, di Pesantren Attahdzib dikenal dengan istilah “takror”, yaitu musyawarah pendalaman tentang materi pelajaran yang dipandu oleh para santri masing-masing kelas secara bergiliran dengan objek pembahasan materi yang telah diajarkan oleh para ustadz/ ustadzah. Jika permasalahan yang muncul dalam forum takror tidak dapat dipecah-kan, maka permasalahan tersebut disampai-kan kepada ustadz/ustadzah yang membidanginya pada pertemuan yang akan datang.
Dalam pendidikan diniyah ini ada tingkatan-tingkatan kelas mulai dari kelas Murobel yang diperuntukkan bagi anak-anak, kelas Mufrodatbagi para santri paling dasar, kelas Isti’dad bagi santri dasar yang akan memasuki kelas satu, dan kelas I (satu) sampai dengan VI (enam) Tsani.
Sebagaimana layaknya sekolah formal pesantren atau lembaga pendidikan formal, evaluasi hasil belajar yang ada di PA secara rutin dilaksanakan dalam dua kali setahun atau disebut per Imtihan. Di samping evaluasi hasil belajar, ada juga ujian muhafadhoh (hafalan) yang meliputi Muhafadhotu as-Shibyan, Jurumiyah, ‘Imrithi, al-Fiyah, dan Jauharul Maknun. Semuanya merupakan syarat dalam mengikuti evaluasi belajar Imtihan II sesuai dengan tingkat/ kelas masing-masing.
Pendidikan Formal
Pendidikan formal di sini adalah jenjang pendidikan mulai Madrasah Tsanawiyah sampai dengan Perguruan Tinggi. Metode pembelajarannya secara umum tidak beda dibanding sekolah-sekolah formal lainnya, kecuali pelajaran muatan lokal dalam kurikulum pendidikannya sesuai dengan visi dan misi PA.
Berikut pendidikan formal di Pesantren Attahdzib:
Pendidikan Tingkat Menengah dan Atas
  • Madrasah Tsanawiyah “Ihsanniat”;
  • Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu “Ihsanniat”;
Madrasah Aliyah Ihsanniat Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Visi MA  Ihsanniat : “IHSAN”
I : Imtaq dan Iptek. Menciptakan suasana pendidikan yang bernuansa keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta syarat dengan muatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
H : Harmonis. Selalu mengutamakan kerjasama yang beraza mufakat untuk   kepentingan kemajuan bersama
S  :  Santun. Selalu santun dalam berprilaku, baik kepada sesama maupun kepada yang lainnya
A : Antusias. Antusias dalam menerima informasi dan berpikiran maju untuk mendapatkan cita-cita luhur demi terciptanya negara yang adil dan makmur
N : Nyaman. Nyaman dalam melakukan rutinitas keseharian dengan berlandaskan kepada “Belajar Sepanjang Hayat”
MISI MA  Ihsanniat
  1. Memahami dan mengamalkan ajaran agama agar hidup makin terarah
  2. Mengembangkan bakat dan kemampuan untuk menambah ilmu pengetahuan dan keterampilan agar hidup menjadi mudah.
  3. Menanamkan jiwa seni agar hidup menjadi indah
  4. Melaksanakan kurikulum secara berkesinambungan atas dasar pelaksanaan tugas yang profesional
  5. Mengoptimalkan sarana prasarana yang dapat menunjang upaya peningkatan mutu pendidikan melalui penyediaan fasilitas yang memadai
  6. Mewujudkan partisifasi aktif masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah, baik dalam bentuk ide, gagasan, aspirasi, saran, tenaga dan materi
  7. Madrasah Aliyah “Ihsanniat” Jurusan : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Sekolah Menengah Kejuruan “Ihsanniat”;
Visi SMK “IHSANNIAT”Konsep pencerdasan kehidupan bangsa adalah yang paling langsung berhubungan dengan pembinaan masyarakat madani, pada hakikatnya merupakan proses berkesinambungan antara aspek  akhlak, intelektual dan ketrampilan dengan ditopang program pendidikan yang berorientasi kecakapan hidup (RPPBKH), Broad Based Technology (BBT) atau broad Based Education (BBE).
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) “IHSANNIAT” Rejoagung, Ngoro, Jombang yang bervisikan menciptakan anak didik yang “BERIMAN, BERILMU, BERAKHAKUL KARIMAH, KREATIF, UNGGUL DALAM PRESTASI DAN KOMPETEN DI BIDANGNYA UNTUK MEMENUHI TUNTUTAN DUNIA KERJA”
Indikator visi adalah sebagai berikut :
Beriman              : Meyakini dengan sepenuh hati kepada Alloh  SWT,  Nabi    dan Kitabnya;
Berilmu               : Berpengathuan tentang suatu bidang;
Akhlakul Karimah : Berperilaku, berbudi  pekerti yang luhur, terpuji;
Kreatif                 : Menciptakan sesuatu yang sanga bermanfaat;
Unggul                : Lebih baik, pandai dari pada yang lain;
Prestasi              : Hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa dalam waktu yang ditentukan.
Dengan demikian output atau lulusan Sekolah menengah Kejuruan (SMK) “IHSANNIAT” Rejoagung Ngoro Jombang, diharapkan mampu mengembangkan anak didik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki keterampilan tehnologi yang bertanggungjawab, kejujuran intelektual yang konsisten dan semangat berusaha yang berani, dan berbudi pekerti luhur. Mempunyai profesionalisme di bidangnya untuk memenuhi tuntutan dunia kerja di dalam dan luar negeri. Dengan berdasarkan pada keuntungan nyata (felt need) dan kebutuhan yang diperkirakan (expected need).
Misi  SMK “IHSANNIAT”
Berdasarkan kepada visi tersebut di atas bahwa pendidikan sangat diperlukan sebagai dasar pembangunan yang secara konseptual dapat diterima oleh logika secara kultural sesuai dengan budaya masyarakat sekitar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) “IHSANNIAT” Rejoagung Ngoro Jombang dan bangsa pada umunya, adalah sebagai berikut :
  1. Membantu pemerintah dalam mobilisasi sumber daya masyarakat setempat dengan kiprahnya lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) “IHSANNIAT Rejoagung, Ngoro, Jombang;
  2. Memberikan bekal keterampian kepada siswa didik, khususnya lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) “IHSANNIAT” Rejoagung, Ngoro, Jombang yang melanjutkan kejenjang pendidikan berikutnya;
  3. Mengembangkan kemampuan siswa taupun lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) “IHSANNIAT” Rejoagung, Ngoro, Jombang yang profesional demi terciptanya manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, mandiri, proaktif dan bertanggungjawab menghadapi tuntutan dan tantangan globalisasi;
  4. Mencetak tamatan agar mampu memiliki karier dalam bidangnya, berwirausaha dan melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi;
  5. Mewujudkan layanan prima dalam upaya pemberdayaan sekolah dan masyarakat secara optimal dalam menunjang program pemerintah dalam pelaksanaan otonomi daerah.
Nilai – nilai
SMK IHSANNIAT Rejoagung Ngoro Jombang merupakan lembaga pendidikan yang :
  1. Selalu mengedepankan mutu dan kualitas sesuai denganstakeholdersnya;
  2. Membekali tamatannya dengan ilmu Agama, agar menjadi insane yang berakhlaq mulia, beriman dan bertaqwa;
  3. Membekali tamatannya dengan menguasai ilmu, ilmu populer  dan teknologi;
  4. Membekali tamatannya agar memiliki etos kerja yang tinggi, ulet dan kreatif;
  5. Membekali tamatannya agar memiliki kompetensi yang dapat menunjang dan memperbaiki kualitas hidupnya.
Perguruan Tinggi/ Sekolah Tinggi
Perguruan Tinggi/Sekolah Tinggi dilingkunganPesantren Attahdzib bernama Institut Agama Islam At-Tahdzib (IAIT), dan Alhamdulillah pada tahun 2015 telah ada beberapa Jurusan sebagai berikut:
  • Syari’ah, Prodi : Ekonomi Islam (EI), Akhwal Al-Syakhsiyah (AS) dan Ekonomi dan Bisnis Islam, Prodi: Perbankan Islam
Tarbiyah, Prodi : Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan Manajemen Pendidikan Islam (MPI)
Materi Kajian Kitab
Sesuai dengan abel “salafy” yang melekat pada nama Pesantren Attahdzib, materi kajian kitab di PAberbasis kitab-kitab salaf (kitab kuning). PA mengajarkan beberapa disiplin ilmu keislaman, meliputi : Tafsir, Hadits, Fiqh, Tasawwuf, Aqidah-Akhlaq, Ilmu Alat / Instrumental (Nahwu-Shorof), Balaghoh, Mantiq (Logika), Faroidl (Ilmu Waris), ‘Arudl, dan Iain-Iain.
Program Kegiatan Pesantren
  1. Pengajian diniyah malam
  2. Pengajian diniyah siang
  3. Pengajian kitab kuning ekstra
  4. Penyelenggaraan wajar dikdas
  5. Latihan pidato berbahasa Indonesia, Jawa, dan Arab
  6. Praktikum ‘ubudiyah
  7. Qira’ah, Dziba’iyyah dan Barzanji
  8. Bahtsul Masa’il
  9. Mujahadah (Dzikir)
  10. Kerja bakti/Ro’an
  11. Jam’iyah Ath-Thalabah (Persatuan Santri);
  12. Program Pembinaan membaca’ al-Qur’an dengan Metode Attartil Sidoarjo dan Tartil Bil Qolam.
  13. Life Skill (Pelatihan keterampilan hidup) dalam bidang perikanan, per-tukangan, pertanian, peternakan, jahit-menjahit, dan Iain-Iain.
Manajemen Pengorganisasian Santri
Sesuai dengan prinsip salafiyah dalam penegakan visi dan misinya, hubungan antara santriwan dan santriwati merupakan perhatian yang serius di Pesantren Attahdzib. Hubungan antara mereka sangat dibatasi, hanya untuk persoalan-persoalan serius dan darurat saja santriwan dan santriwati bisa bertemu, atas izin Pengurus Pesantren. Oleh karena itu, masing-masing santri putera dan santri puteri diasramakan tersendiri dengan sistem manajemen pembinaan tersendiri pula. Proteksi terhadap santri puteri tersebut tidak saja dalam hubungan lain jenis, bahkan pada jam-jam tertentu santri puteri tidak diperbolehkan keluar asrama pesantren tanpa bersamaan dengan muhrim-nya atas seizin Pengasuh dan atau Pengurus Pesantren yang diberi wewenang untuk itu.
Penggemblengan Spritual dan Pembinaan Akhlak Mulia
Penggemblengan Spiritual adalah kegiatan yang bersifat rohaniyah(Mujahadah) untuk mengejawantah segi spiritual sesuai dengan visi dan misi Pesantren Attahdzib. Kegiatan Mujahadah ini dilaksanakan sebagaimana yang telah di Bimbingkan oleh Beliau Muallif Sholawat Wahidiyah diantaranya :Pertama.Mujahadah yaumiyah, dilaksanakan secara rutin dan intensif. Pelaksanaannya adalah setiap usai shalat fardlu, Ke-Dua, Mujahadah Usbu’iyyah, Mujahadah yang dilaksanakan setiap Malam Jum’at secara berjama’ah.  Ke-Tiga, Mujahadah Syahriyah, Ke-Empat, Mujahadah Syahriyah, Ke-Lima, mengikuti Mujahadah Rubu’ussanah yang dilaksanakan oleh DPC PSW Kab. Jombang dan Mujahadah Rubu’ussanah diadakan di Daerah-Daerah lain Jombang, Ke-Enam, mengikuti Mujahadah Nisfussanah, yang dilaksanakan oleh DPW PSW provinsi Jawa Timur, Ke-Tujuh, mengikuti dan ikut mensukseskan Mujahadah Kubro yang dilaksanakan oleh Dewan Pinpinan Pusat Penyiar Sholawat Wahidiyah yang bertempat di Pesantren Attahdzib ini, sebagai Kantor Pusat Pengamal Sholawat Wahidiyah dan moment tertentu sesuai dengan kalender mujahadah yang telah ditetapkan. Kategorinya meliputi mujahadah Pengamalan 40 hari, Mujahadah kecerdasan, keamanan, sukses usaha, dan Iain-lain. Di samping itu, dengan prinsip salafiyahnya, PA menjunjung tinggi nilai-nilai akhlak mulia dan ini dijadikan fondasi untuk membina perilaku para santrinya agar benar-benar menjadi insan ‘Alim yang berakhlak mulia. Nilai-nilai kesopanan(unggah-ungguh) dijadikan sebagai ruh dalam tradisi hidup keseharian.
Nilai-nilai akhlak mulia tersebut di-tempatkan dalam nilai-nilai salafiyah kepesantrenan PA yang meliputi nilai-nilai : keimanan, kesopanan, kejujuran, kesederhanaan, keberkahan, ketekunan dan keuletan, kebersamaan, keprihatinan, ke-ikhlasan, kesabaran, dan tawakkal kepada Allah SWT.
Biaya Hidup dan Biaya Pendidikan :
Biaya hidup dan biaya pendidikan di PA relatif dapat dijangkau oleh masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Demikian ini telah ditradisikan sejak masa rintisan oleh KH. Ihsan Mahin sampai sekarang. Maksud utamanya adalah PA berusaha secara luas dan luwes me-wadahi masyarakat yang berkeinginan men-dalami ilmu-ilmu agama.
Dengan posisi geografis dan lingkungan masyarakatnya, maksud tersebut memperoleh dukungan yang efektif. Sebab PA berada di lingkungan geografis pedesaan yang asri dan lingkungan masyarakat desa yang bersahaja dengan gaya hiduptradisional, baik dalam aspek budaya, sosial, tradisi keagamaan, maupun ekonomi.
  1. Rencana Strategi Pengembangan Ke Depan
Dengan landasan visi dan misinya, Pesantren Attahdzib (PA) memproyeksikan rencana strategis (renstra) pengembangan ke depan yang meliputi :
Pengembangan Pesantren Attahdzib (PA) yang sudah ada sekarang, meliputi :
  1. Lembaga-lembaga pendidikan non-formal; madrasah diniyah dan wajar dikdas (wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun),
  2. Lembaga-Lembaga pendidikan formal; Madrasah Tsanawiyah (MTs), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Perguruan Tinggi (PT),
  3. Life skill (keterampilan hidup) santri,
  4. Kegiatan Ektra Kurikuler,
  5. Pengejawantahan spiritual danpem-binaan akhlak mulia,
  6. Partisipasi aktif dalambahtsul masail(diskusi masalah-masalah keagamaan) di kabupaten Jombang, Kediri dan se-Pulau Jawa,
  7. Pengembangan Asrama kanak-kanak (Tarshib) dan Asrama Mahasiswa,
  8. Mengembangkan Puskestren (Pusat Kesehatan Pesantren) melayani para santri, seluruh keluarga PA dan masyarakat sekitar yang memerlukan pelayanan kesehatan.
Pengembangan Pesantren Attahdzib (PA) yang masih dalam proses perwujudan, meliputi :
  1. Pendirian dan pengembangan Pesantren Attahdzib (PA) dengan komunikasi harian bahasa Arab, bahasa Inggris
  2. Pengembangan Pendidikan tinggi secara Kokoh dan Madiri
  3. Usaha usaha pelayanan sosial; misalnya Rumah Sakit (RS), jaringan pelayanan ekonomi masyarakat, dan sebagainya.
  4. Pengembangan sistem jaringan(networking)internal dan eksternal,
  5. Pengembangan jaringan untuk kajian dantrainingnasional pemberdayaan pesantren dan madrasah, khususnya dengan PPIM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Puskadiabuma UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
  6. Pengembangan jaringan untuk beasiswa pendidikan tinggi bagi para santri yang berprestasi, baik dengan lembaga-lembaga PT di dalam dan luar negeri maupun instansi pemerintah terkait.
Untuk keperluan renstra (rencana strategis) tersebut, PA senantiasa melakukan sejumlah usaha secara terukur dan terencana untuk mempersiapkan dan memenuhi sarana/ prasarana yang diperlukan, misalnya: perluasan lahan untuk gedung, usaha swadaya, perluasan jaringan (networking), pembangunan sarana/ prasarana dan lain sebagainya.
Rencana Pengembangan Pesantren Attahdzib (PA), meliputi :
  1. Pengembangan Bidang Ketenagaan.
  2. Pengembangan Bidang Pendidikan dan Pengajaran;
  3. Pengembangan Bidang Penelitian;
  4. Pengembangan Bidang Pengabdian kepada Masyarakat;
  5. Pengembangan Bidang Kesantrian;
  6. Pengembangan Bidang Kerjasama/ Jaringan (Network);
  7. Pengembangan Bidang Prasarana Fisik; dan
  8. PengembanganTakhassushyang diselenggarakan.
Alamat : Jalan Raya Ngoro-Kandangan Km 3
Rejoagung Ngoro Jombang JATIM

Kode pos : 61473 Telp. (0354) 326719 – 326721
E-mail : pesantren.attahdzib@gmail.com
Abdulloh Aviv : 0856 4869 0604 (M3) Þ Tabsis Wafiq Fitrotullohil Aziz : 0821 3159 2011 (Simpati) Þ Tarshib

Related Posts

Subscribe Our Newsletter