-->

Pesantren Attahdzib

Pesantren Attahdzib

LOCKDOWN? BAGAIMANA DENGAN KERINDUAN WALI SANTRI?



Sejak hari ini, 29 Juli 2021 telah ditetapkan kembali "Lockdown" di Pesantren Attahdzib. Lockdown merupakan istilah dari sebuah tindakan darurat atau kondisi saat orang-orang untuk sementara waktu dicegah memasuki atau meninggalkan area atau bangunan yang telah ditentukan selama ancaman bahaya berlangsung.
Lockdown di Pesantren Attahdzib? Apakah Pesantren Attahdzib saat ini dalam keadaan bahaya? Alhamdulillah sampai detik ini kegiatan di Pesantren Attahdzib berjalan dengan baik. 
Lalu kegiatan sekolah? Memang kegiatan sekolah di Pesantren Attahdzib tidak dilaksanakan seperti sebelum datangnya pandemi Covid-19, saat ini kegiatan sekolah dialihkan dengan pengajian kitab di pagi hari sebagai ganti dari aktivitas kegiatan sekolah secara tatap muka yang belum bisa dilaksanakan.
Kalau memang Pesantren dan masyarakat didalamnya dalam keadaan aman, mengapa harus di-lockdown? Pada dasarnya, lockdown yang dimulai pada hari ini (29 Juli 2021) bukanlah lockdown yang pertama kali dilaksanakan di Pesantren Attahdzib. Pada bulan Maret 2020 tahun lalu, Pesantren Attahdzib melakukan lockdown sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19 yang saat itu sudah mulai masuk di Indonesia. 
Selama pandemi Covid-19, Pesantren Attahdzib memberlakukan larangan kunjungan (sambangan) sebagai bentuk upaya mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 di Pesantren Attahdzib, karena sangat riskan apabila tidak ada upaya antisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan Pesantren yang notabene-nya sangat padat dengan banyak orang didalamnya.
Namun dalam pelaksanaannya, berulangkali Pengurus Pesantren harus mempertegas informasi tentang peraturan tersebut, karena masih banyaknya pihak yang mengabaikannya.
Dalam pelaksanaan peraturan tersebut pastinya terdapat pihak yang merasa dirugikan, karena bagaimanapun juga dalam segala hal terdapat sisi plus dan minusnya. Sisi minus dari peraturan ini adalah dengan dilarangnya kunjungan sambangan untuk sementara waktu, hal tersebut dikorbankan demi terjadinya sisi plus yang lebih besar manfaatnya berupa terjaganya keluarga besar dan para santri Pesantren Attahdzib dari penyebaran virus Covid-19.
Dengan adanya larangan sambangan untuk sementara, Pengurus Pesantren tetap berupaya memberikan solusi atas problematika tersebut dengan mempermudah sarana komunikasi antara santri dengan keluarga untuk mengobati kerinduan yang ada.
Demikian pula jika pihak keluarga mengirimkan paket barang / kiriman uang untuk anaknya yang ada di Pesantren, Pengurus Pesantren juga berupaya agar tersebut dapat diterima dengan baik.









Terbaru Lebih lama

Related Posts

Subscribe Our Newsletter