-->

Pesantren Attahdzib

Pesantren Attahdzib

SANTRI PUTRI, PENERUS IBU KARTINI UNTUK NEGERI


SANTRI PUTRI, PENERUS IBU KARTINI UNTUK NEGERI
HAMMASAH PA
Pengurus dan Santriwati Pesantren Attahdzib

Ibu kita Kartini
Putri sejati
Putri Indonesia
Harum Namanya
Ibu kita Kartini
Pendekar bangsa
Pendekar kaumnya
Untuk merdeka
Wahai ibu kita Kartini
Putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya
Bagi Indonesia

Itulah sebagian lirik lagu berjudul “Ibu Kita Kartini. Sebuah lagu nasional karya W.R. Supratman yang meceritakan perjuangan seorang wanita kebanggaan Indonesia bernama Kartini. Raden Ajeng Kartini, itulah nama lengkap beliau, tepat 141 tahun yang lalu pada tanggal 21 April 1879 beliau lahir di Jepara, Jawa Tengah.
Beliau mempunyai jasa yang besar terhadap bangsa ini (khususnya bagi kaum wanita), beliau mempunyai sebuah cita-cita besar memajukan wanita Indonesia agar tidak dipandang rendah serta menempati sosial yang rendah. Beliau mendirikan sekolah perempuan, mencetuskan serta mengembangkan gerakan meyamakan kedudukan kaum wanita dengan kaum pria melalui tulisan dan pemikiran-pemikiran beliau.
HAMMASAH PA
Ustadzah Pengurus Pesantren Attahdzib

Kini hasil perjuangan beliau dapat dirasakan oleh masyarakat Indonesia, khususnya para wanita. Marilah kita lihat bagaimana kedudukan wanita yang sama dengan kaum pria dimasa kini. Jika dulu generasi nenek kita tidak boleh bersekolah hanya gara-gara ia seorang wanita, tapi kini wanita sejajar dengan kedudukan kaum pria, bahkan bisa lebih tinggi.
Dan untuk menghargai jasa yang telah beliau berikan, pemerintah Indonesia menetapkan beliau sebagai seorang pahlawan. Bukan hanya itu saja, nama beliau banyak dijadikan sebagai nama tempat seperti contoh Stadion Gelora Bumi Kartini di Jepara. Pemerintah juga menetapkan tanggal kelahiran beliau sebagai hari besar nasional yang dikenal sebsgai “Hari Kartini” .
HAMMASAH
Santriwati Mengikuti Pengajian Malam Romadlon

Pada hari Kartini di tahun 2020 ini mungkin agak berbeda dengan di tahun-tahun sebelumnya karena adanya pandemi virus covid 19. Jika di tahun-tahun kemarin ada yang memperingati hari dengan karnaval, pentas seni, atau yang lainnya, di tahun ini tidak bisa untuk dilaksanakan.
Namun yang lebih penting dari peringatan hari Kartini seperti diatas adalah esensi dari hari Kartini itu sendiri. Sejarah diperingati bukan hanya untuk dijadikan sebagai kebanggaan, tapi sejarah harus kita jadikan sebagai semangat dan patokan untuk maju ke depan.
Jika kita melihat keadaan wanita yang ada saat ini, generasi remaja kita saat ini  moralnya merosot tajam, hal ini berbanding terbalik dengan perjuangan yang dilakukan ibu Kartini dalam memperjuangkan kedudukan wanita.
HAMMASAH PA
Santriwati Pesantren Attahdzib mengikuti kirab Hari Santri 2019

Guna mem-back up keadaan diatas, santri putri mungkin cocok untuk menjadi salah satu garda terdepan dalam meneruskan perjuangan R.A. Kartini. Dengan latar belakang sebagai santri di pesantren yang setiap harinya dididik dengan luar biasa, maka sudah seharusnya santri putri mengatakan bahwa “kami siap meneruskan perjuangan Ibu Kartini”
Ada sebuah maqolah yang terjemahannya adalah “Wanita adalah tiangnya negara, apabila wanita itu baik, maka negara itu baik, dan apabila wanita itu rusak, maka negara itu juga rusak”.
HAMMASAH PA
Kegembiraan Santriwati

Para santri, khususnya santri putri jelas sudah mengetahui (bahkan sangat hafal) tentang maqolah yang dulu sering kita anggap sebagai hadist Nabi SAW ini.
kita tak kekurangan motivasi, hanya saja kita kurang berani membuat realisasi. So, maqolah ini jangan dibuat hafalan saja, marilah kita realisasikan bersama.
Marilah kita hargai perjuangan para pahlawan kita dengan penghargaan yang sesungguh-sungguhnya. Dari santri untuk negeri bukan hanya slogan belaka, selamat memperingati hari kartini...
 
HAMMASAH PA
Santriwati Pesantren Attahdzib



Related Posts

Subscribe Our Newsletter